Jenis Sistem beton pracetak
1. Sistem Pembingkaian Struktural
Balok & Kolom: Elemen penahan beban pracetak untuk kerangka kerangka di gedung/jembatan.
Slab hollow-core: Dek lantai/atap ringan dengan rongga longitudinal untuk kabel/perpipaan.
Double Tees: Slab berbentuk T dengan flensa lebar untuk lantai rentang panjang (mis., Garasi parkir).
2. Sistem Dinding
Dinding padat: Panel monolitik untuk dinding geser atau partisi.
Dinding sandwich: Panel terisolasi (beton-insulasi-konkret) untuk efisiensi termal.
Panel miring: Dinding besar dilemparkan secara horizontal di tempat, dimiringkan secara vertikal ke posisi.
3. Unit Volumetrik Modular
Modul 3D: Kamar yang sudah jadi (kamar mandi, dapur) dilemparkan sebagai kotak tertutup.
Poros Utilitas: Inti tangga/lift preassembled terangkat ke tempatnya.
4. Façade & Cladding
Panel Arsitektur: Fasad dekoratif dengan agregat, tekstur, atau pigmen yang terbuka.
Spandrels: Panel jendela-ke-lantai yang mengintegrasikan isolasi dan tahan cuaca.
5. Komponen Infrastruktur
Elemen Jembatan: Girders, Parapet, dan Segmen Dek untuk Perakitan Jembatan Cepat.
Segmen terowongan: Cincin melengkung untuk terowongan kereta bawah tanah/jalan.
Dinding penahan: Gravitasi atau unit kantilever untuk retensi bumi.
6. Sistem Khusus
Sistem tangga: Penerbangan dan pendaratan pracetak dengan hasil akhir anti-selip.
Elemen Parkir: Tee Double, Kolom, dan Landai Dioptimalkan untuk Konstruksi Garage.
Panel tahan ledakan: unit yang diperkuat untuk fasilitas militer/industri.
7. Sistem Hibrida
Lantai semi-presast: Lempengan pracetak dengan topping cast-in-place untuk kontinuitas struktural.
Balok Komposit: Balok pracetak dikombinasikan dengan balok baja untuk rentang yang ditingkatkan.
8. Sistem Berkelanjutan
Unit agregat daur ulang: panel menggunakan limbah pembongkaran yang dihancurkan.
Pavers permeabel: Eco-rewers yang memungkinkan infiltrasi air hujan.